Iusmollo, Kenanganmu akan selalu ku
ingat
(by: Abdi Leonardo Saragih)
Tepatnya tanggal 19 Juli
2016, kami tim KKN UNS 2016 berangkat
menuju Desa Iusmollo, Timor Tengah Selatan, NTT. Perjalanan menuju desa ini
kami tempuh sekitar 4-5 jam itupun masih sampai di kecamatannya. Sensasi perjalanan
sesungguhnya baru dimulai ketika kami berangkat dari kecamatan menuju desa
dengan waktu kurang lebih 1 jam. Apa sensasinya??? Jalan menuju desa luar biasa
hijaunya, luar biasa berlubang, luar biasa batu-batunya, luar biasa jurangnya,
luar biasa tanjakannya, luar biasa licinnya, dan luar biasanya lagi kita
menggunakan truk dimalam hari. Karena licinya jalan dan tanjakannya yang luar
biasa kami pun melakukan lomba tarik tambang dengan truk. Tahu karena apa?
Karena truknya tidak sanggup membawa kami melewati tanjakan itu. Singkat cerita,
Puji Tuhan akhirnya kami tiba di desa pada malam hari dan tadaaa Tanpa LISTRIK.
Kehidupan kami pun dimulai dari tanggal 19 Juli s.d 30 Agustus di Desa
Iusmollo. Desa Iusmollo adalah desa yang berada di bawah kaki Gunung mutis
sehingga desa ini sangat dingin sekali. Namun keindahan desa ini juga tidak
kalah mulai dari pemandangan perbukitannya dan pepohonan yan
g hijau membentang. Masyarakat Desa Iusmollo juga sangat ramah kepada kami, selalu memberi sapaan setiap bertemu. Desa ini terbagi menjadi 2 dusun, yaitu dusun 1 (Kolonteke) dan dusun 2 (Nefotneu). Basecamp kami berada di dusun 2. Beberapa hari kemudian kami dimintai untuk mengikuti acara pelantikan Kepala Desa dan diminta untuk 2 mahasiswa menggunakan pakaian adat untuk memberikan kain tenun kepada Bapak Camat. Suatu kebahagiaan tersendiri saya terpilih untuk memakai pakaian adat disana dan sudah dianggap sebagai bagian dari keluarga di Iusmollo. Saya juga mengikuti sistem adat disana walaupun tidak mengerti bahasa dan budaya di sana secara detail tapi itu merupakan pengalaman yang sungguh luar biasa.
g hijau membentang. Masyarakat Desa Iusmollo juga sangat ramah kepada kami, selalu memberi sapaan setiap bertemu. Desa ini terbagi menjadi 2 dusun, yaitu dusun 1 (Kolonteke) dan dusun 2 (Nefotneu). Basecamp kami berada di dusun 2. Beberapa hari kemudian kami dimintai untuk mengikuti acara pelantikan Kepala Desa dan diminta untuk 2 mahasiswa menggunakan pakaian adat untuk memberikan kain tenun kepada Bapak Camat. Suatu kebahagiaan tersendiri saya terpilih untuk memakai pakaian adat disana dan sudah dianggap sebagai bagian dari keluarga di Iusmollo. Saya juga mengikuti sistem adat disana walaupun tidak mengerti bahasa dan budaya di sana secara detail tapi itu merupakan pengalaman yang sungguh luar biasa.
Kami ber 26 orang berada
di Iusmollo bukan hanya sekedar berkunjung namun kami sudah mempersiapkan
program-program yang akan kami terapkan di desa tersebut. Program tersebut
meliputi Pendidikan, Pertanian, Sanitasi, Kesehatan, Pariwisata, dan Ekonomi.
Kami melakukan rapat program untuk menyepakatinya dengan warga setempat. Kamipun berangkat ke kantor desa yang berada di dusun 1. Pada
saat berangkat kami berjalan di jalan setapak (dan mereka bilang itu merupakan
jalan potong/pintas) dan kamipun melewati bukit, lembah, hutan pinus,
semak-semak, padang rumput, serta menyeberangi sungai dan itu lumayan
SANGAT-SANGAT melelahkan. Setibanya kami disana kami pun beristirahat dan
memulai rapat tersebut. Siangnya sekitar jam 14.00 kami pun berangkat pulang ke
basecamp, pada saat itu kami agak sedih karena harus pulang dan melewati jalan
yang tadi lagi dan pada akhirnya kami ditawari untuk melewati jalan yang kata
warga disana lebih mudah treknya. Katanya bapaknya “Lewat sini sa lebih datar
kaka, tidak seperti tadi... ini nanti tinggal naik, datar naik lagi trus datar
sampai kedusun 1”. Wahh siapa yang tidak tergiur dengan jalan begitu kalo lebih
mudah kan?? Oke jalannnnnn!!!. Tadaaaaaa singkat cerita kami malahan semakin
kesal bro haha... iya sih agak bagusan jalannya TAPI nggak 2.30 jam juga
nyampeknyaaa.. Ahh sudahlah. Lanjuttt, karena saya jurusan Ilmu Tanah
(Pertanian) saya punya cerita pengalaman ketika memulai program. Ada suatu
ketika kami akan melakukan melakukan
sosialisasi pertanian mengenai pembuatan pupuk kompos, pembuatan pestisida
nabati dll dan serta praktik pembuatannya, acara akan kami mulai pada pukul
9.00 WITA padahal sudah di sepakati namun sampai jam 3 sore belum ada yang
datang dan akhirnya kami membatalkannya pada hari itu dan mengganti pada hari
lain. Esok harinya barulah dimulai walau pun ngaretnya ya sekitar 3 jam lah.
Ada yang unik dari warga disana jika akan mengadakan rapat atau kumpul-kumpul,
selain membunyikan lonceng mereka akan berteriak sampai menggaung dengan suara
AUMMM! Yang artinya mari. Namun kami menyadari mengapa mereka sering ngaret dan
telat itu karena kesibukan mereka jika pagi kekebun dan mengurus sapinya.
No comments:
Post a Comment