Setiap orang yang berkecimpung dalam dunia bisnis,
baik itu kecil, menengah, maupun besar, tidak akan pernah bisa terlepas dari
kegiatan komunikasi. Oleh karena itu (bagi mereka para pelaku bisnis),
komunikasi merupakan faktor yang sangat penting demi mencapai suatu tujuan. Seorang komunikator seharusnya memahami dengan
baik berbagai persoalan tentang penyusunan kata-kata yang mampu membentuk suatu
arti dan makna, tentang metode dalam memanipulasi situasi agar menjadi lebih
menarik dan menyenangkan, tentang menyelipkan sedikit humor (lelucon) yang
mampu menghidupkan suasana, serta tentang pemilihan media komunikasi secara
tepat. Disamping itu mereka juga dapat menggunakan gerakan-gerakan isyarat
maupun bahasa tubuh untuk memperkuat penyampaian pesan-pesan bisnis.
Bovee dan Thill (1997) juga menyatakan bahwa kemampuan
seseorang untuk berkomunikasi secara efektif dapat menambah produktivitasnya,
baik sebagai individu maupun organisasi. Dengan komunikasi yang efektif kesan
dapat dibentuk, baik kepada rekanan, karyawan, supervisor, investor,
dan pelanggan. Sehingga kebutuhan semua pihak yang berkepentingan dapat
dipenuhi dengan baik. Purwanto (2006) mengemukakan lebih lanjut mengenai
komunikasi verbal dan non verbal, komunikasi verbal dinilai
sebagai bentuk komunikasi yang mudah, praktis, dan cepat dalam penyampaian,
sayangnya orang dalam dunia bisnis memiliki kemampuan mendengarkan yang lemah,
sebagai contoh yang sederhana, ketika seseorang mengikuti sebuah seminar
ataupun penyuluhan, informasi yang dapat diserap dalam benak pikiran peserta
mungkin hanya setengah dari apa yang diucapkan oleh pembicara, selain itu dalam
hal ketrampilan membaca, seseoarang sering mengalami kesulitan dalam mengambil pesan-pesan
penting dari suatu bacaan, seperti membaca indikasi obat, iklan-iklan di surat
kabar dan majalah.