(by. abdi saragih)
Monday, July 3, 2017
Surat Cinta Untuk Indonesia
Secuil Kisah ku di Iusmollo, NTT (2)
tadahhhhh ini lanjutan dari blog sebelumnya guys!!!
Mengajar di Sekolah juga
salah satu program kami. Walau pun saya bukan FKIP tapi tetap juga ikut mengajar yeah.
Mengajar memang butuh kesabaran sekali. Pernah saya mengajar kelas 2 dan 3 SD
Negeri Kolon jangan kan membaca mengenal
dan menulis huruf saja belum lancarrrrr! Tsadistttt... Saat itu “Yok kita
sama-sama belajar bara huruf ya, ini apa? A ini? B ini? C...dst (dalam hati ih udah lumayan mantap bahh!)
“lanjut yaa” terus ketika di tanya secara acak “ini huruf apa? *nunjuk
J,”????”. Hadehhhhh Sabarrrrr. “Ulang lagi ya ini apa? A ini? B ini?
C...dst” di tanya secara acak “ini huruf
apa? *nunjuk H,”????”. Gitu aja terus sampai berbuih ini mulut. Haha Sabarrrrr.
Mereka memang sangat-sangat butuh pengajar karena mereka sering sekali gurunya
tidak masuk kelas dan kekurangan guru. Suatu ketika pulang sekolah minggu ada seorang
bocah namanya Afred dia semangat sekali mau belajar bahasa inggris namun
fasilitas disekolah tidak mendukung dan bukupun tidak ada. Kasihan sebenarnya
disaat ada siswa yang semangat namun ya brgitulah....Dan ke
Secuil Kisah ku di Iusmollo, NTT (1)
Iusmollo, Kenanganmu akan selalu ku
ingat
(by: Abdi Leonardo Saragih)
Tepatnya tanggal 19 Juli
2016, kami tim KKN UNS 2016 berangkat
menuju Desa Iusmollo, Timor Tengah Selatan, NTT. Perjalanan menuju desa ini
kami tempuh sekitar 4-5 jam itupun masih sampai di kecamatannya. Sensasi perjalanan
sesungguhnya baru dimulai ketika kami berangkat dari kecamatan menuju desa
dengan waktu kurang lebih 1 jam. Apa sensasinya??? Jalan menuju desa luar biasa
hijaunya, luar biasa berlubang, luar biasa batu-batunya, luar biasa jurangnya,
luar biasa tanjakannya, luar biasa licinnya, dan luar biasanya lagi kita
menggunakan truk dimalam hari. Karena licinya jalan dan tanjakannya yang luar
biasa kami pun melakukan lomba tarik tambang dengan truk. Tahu karena apa?
Karena truknya tidak sanggup membawa kami melewati tanjakan itu. Singkat cerita,
Puji Tuhan akhirnya kami tiba di desa pada malam hari dan tadaaa Tanpa LISTRIK.
Kehidupan kami pun dimulai dari tanggal 19 Juli s.d 30 Agustus di Desa
Iusmollo. Desa Iusmollo adalah desa yang berada di bawah kaki Gunung mutis
sehingga desa ini sangat dingin sekali. Namun keindahan desa ini juga tidak
kalah mulai dari pemandangan perbukitannya dan pepohonan yan
Subscribe to:
Posts (Atom)